Sunday, 21 February 2010

A tale by Chris Nugroho


Pernahkah kau berpikir, kita tidak sendiri, ada mereka di sekitar kita, dunia lain di luar sana yang lebih menantang dari hari-harimu?

Sebagai manusia, kita ditakdirkan untuk tinggal di dunia yang penuh dengan dinamika kebosanan, dunia itu diberi nama dimensi Maya. Sementara di sisi lain, dunia penuh sihir dan mitos, dimensi Mithrillia, telah menjadi tanah kelahiran bagi manusia lain dan ras-ras pendamping manusia. Tapi mereka tak bahagia, dunia mereka tak berkembang sejak datangnya bangsa penjajah dari dimensi Mirage. Kejatuhan Mithrillia, diawali oleh wafatnya raja mereka yang legendaris, Lord Bordock Incargot.

Tahun 2004, kekacauan mulai terjadi dalam dimensi Maya, satu persatu mulai terjangkit wabah langka. Penyakit itu dinamai Judas Eyes Sickness, penyakit yang timbul akibat adanya gejala Lacuna Syndrome atau penyatuan ketiga dimensi menjadi satu. Diyakini, Lacuna Syndrome adalah sebuah pertanda buruk tentang kebangkitan Putera Omega, sang penghulu kiamat, peniup sangkakala Cresthalla.

Seorang gadis belia, Alexa McGeady, diberangkatkan melintas Mithrillia oleh takdir. Dia tak mengerti mengapa tiba-tiba para manusia Elf menunjuk dirinya sebagai keturunan terakhir Lord Bordock Incargot yang hilang. Dia harus berjuang melawan egonya, untuk bangkit menopang takdirnya, sebagai Sang Terpilih yang akan menghentikan kekacauan Putera Omega. Maka dengan dukungan para manusia peri dan teman-temannya, dia berangkat menuju kediaman bangsa naga, Gunung Gargon, untuk membuka kekuatannya yang tersegel.

Di sisi lain, konflik antar-organisasi rahasia dimensi Maya merebak, penuh dengan hawa nafsu dan ketamakan, konspirasi untuk saling menjatuhkan, dan kelahiran mesin-mesin pembunuh masal yang dihalalkan demi kejayaan pribadi. Hingga menyangkut rahasia masa lalu Alexa.

Sebuah novel tentang buramnya kejahatan dan kebaikan, tentang tekad, tentang pengorbanan, dan perjuangan menghargai takdir.

Bagian pertama, dari trilogi MYTH yang penuh dilema.

0 comments:

Post a Comment