Sunday, 21 February 2010

A tale by Chris Nugroho

Diawali dengan sebuah legenda kuno tentang Raja Perang Abigor, yang adalah raja keji pada masa-masa kejayaannya. Cerita tentang kebesaran dirinya telah menyebar ke seluruh dataran Mithrillia, Mirage, bahkan Maya sekalipun. Dia sempat menguasai seluruh dataran Mirage, dan memiliki kuasa besar atas dunia Mithrillia.

Dalam suatu waktu, dia mendengar adanya sumber kekuatan yang melebihi bayangannya. Ketamakan membuatnya ingin mendapatkan benda itu. Sangkakala Cresthalla, tersimpan di lapisan langit ketujuh, dimana Dewa Lameth duduk di tahtanya. Merasa belum cukup kuat untuk menggempur khayangan, Abigor pun berkompromi dengan Dewa Maut, Midianor. Dendam Midianor pada Lameth-lah membuat bantuan cepat didapatkan Abigor. Sejumlah pasukan besar dipinjamkan padanya, bersama seekor monster yang digunakannya untuk naik ke surga.

Dan perang besar bergemuruh di langit. Sayangnya, dia dan pasukan besarnya gagal menerobos gerbang surga. Mereka jatuh ke jurang yang paling dalam, Ragnarok, dan hilang dari muka bumi. Kabar kemenangan ini bergema riang ke seluruh jagad raya. Kerajaannya hancur berantakan dalam sekejap, seluruh dunia pun mendapatkan kebebasannya kembali. Tapi kedukaan terjadi saat malaikat penjaga Cresthalla, Celestia, ternyata mengorbankan kehidupannya demi meniadakan kekejaman Raja Abigor. Tugas meniup sangkakala Cresthalla menjadi terbengkalai, hingga dunia begitu lama terlarut dalam dosa.

Lacuna Syndrome, adalah tanda dari kebangkitan seorang titisannya. Dia dikenal dengan sebutan, Putera Omega. Dia akan mencari dimana Cresthalla terpendam, dan akan meniupkannya untuk mengakhiri putaran kehidupan yang semakin kotor.

Tapi guratan kehidupan menuliskan, Sang Terpilih akan melakukan perlawanan padanya. Dalam waktu yang telah ditentukan oleh takdir, mereka berdua akan bertemu dalam peperangan terbesar sepanjang masa. Yang kalah harus merelakan tugasnya terhenti sampai di sana, dan membiarkan lawannya melakukan apa yang harus dilakukan.

Pertempuran yang mempertaruhkan perdamaian, atau kehancuran total.

0 comments:

Post a Comment