Sunday, 28 February 2010

A tale by Chris Nugroho

Okay, mari beristirahat sejenak untuk berbincang dengan saya (itu juga kalo anda sudi) haha...

Mengenai novel ini, sebenernya gw buat untuk ngisi waktu luang di saat SMA dulu. Kalo mau jujur sih, sebetulnya bukan waktu luang, tapi waktu belajar buat UN yang enggak gw pake, jadinya nganggur. (yang mau berpendapat saya bodoh, silahkan)

Inspirasinya sendiri datang karena gw suka sekali nonton film perang waktu itu. Gw ngelalap LOTR, Romance of Three Kingdom, semua kisah Mongol, entah kenapa terobsesi banget sama bunyi gesekan pedang dan pertumpahan darah. (but I hate riffle's sounds). Kalo ada yang bilang ini mirip Eragon, you should know that I haven't read those trilogy yet. Kalo ada yang bilang ini mirip Narnia, you should know too, that I really hate those films. Kenapa? Karena tokohnya bocah semua, sama seperti gw ga terlalu suka nonton Peterpan.

Plus, gw suka sekali baca buku-buku konspirasinya Dan Brown dan Raymond Khoury, yang berbau-bau serba abu-abu, tak jelas mana yang salah dan benar. Ini gw pake untuk konsep Putera Omega dan Sang Terpilih, dimana ga ada yang salah, dan ga ada yang benar. Masing-masing hanya menjalankan takdirnya.

Sampai di chapter 9, mungkin udah padet sekali ya kejadiannya, karena waktu itu gw dikejar limit halaman dari saran pengarang-pengarang senior lain (Luna Torayashiki, Andry Chang etc), makanya jadi dipadatkan sedemikian rupa. Tapi sampai akhir buku satu ini, gw jamin masih banyak kejutan-kejutan, karena itu, yang lagi baca, mohon baca terus ya.

Sampe ketemu di Free Talk berikutnya...

0 comments:

Post a Comment